Kejati NTT Gelar Pameran Foto “Jejak yang Terhenti”  pada Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80

Kejati NTT Gelar Pameran Foto “Jejak yang Terhenti” pada Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80

Kejaksaan RI., Kupang, 2 September 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80 Tahun 2025, Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kajati NTT), Zet Tadung Allo, S.H., M.H., meresmikan pameran foto bertajuk “Jejak yang Terhenti – Potret Dampak Korupsi terhadap Pembangunan di NTT.”

Pameran ini menghadirkan rekam jejak nyata penanganan kasus korupsi oleh Kejaksaan Tinggi NTT bersama seluruh Kejaksaan Negeri se-NTT. Melalui bingkai visual, publik diajak menyaksikan bagaimana praktik korupsi meninggalkan “jejak yang terhenti” pada berbagai aspek Pembangunan : mulai dari jalan yang tak kunjung selesai, gedung terbengkalai, hingga layanan publik yang gagal dinikmati masyarakat.

Setiap foto yang dipamerkan bukan sekadar dokumentasi kasus hukum, melainkan juga potret nyata kehidupan yang dirugikan akibat penyalahgunaan anggaran negara. Korupsi telah merampas hak masyarakat atas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan yang seharusnya hadir melalui dana pembangunan.

Pameran ini juga mengedepankan aspek edukasi public, dengan melihat langsung dampak konkret korupsi, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif bahwa pengawasan partisipatif dari masyarakat adalah kunci mencegah terulangnya praktik serupa.

Kajati NTT, Zet Tadung Allo, menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat penegak hukum. “Pemberantasan korupsi membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Tanpa dukungan publik, upaya ini akan berjalan timpang,” tegasnya.

Pameran foto “Jejak yang Terhenti” digelar bersamaan dengan Upacara Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80 di pelataran Kantor Kejati NTT, Selasa (2/9). Sebanyak 38 dokumentasi proyek pembangunan yang mangkrak akibat penyimpangan dana ditampilkan sebagai bukti nyata dampak korupsi di NTT.

Melalui pameran ini, Kejati NTT mengajak seluruh pihak—pemerintah, penegak hukum, akademisi, media, dan masyarakat—untuk tidak berhenti di tengah jalan, melainkan terus berjuang bersama menjaga agar setiap rupiah anggaran negara benar-benar sampai pada tujuan : membangun NTT yang bersih, berintegritas, dan berkeadilan

Bagikan tautan ini

Mendengarkan

Hubungi Kami